• This is Slide 1 Title

    This is slide 1 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 2 Title

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 3 Title

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

Selasa, 14 Maret 2017

Puisi Karya GUS MUS - Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana

“Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana”
Kau ini bagaimanaKau bilang aku merdeka, kau memilihkan untukku segalanya
Kau suruh aku berpikir, aku berpikir kau tuduh aku kapir
Aku harus bagaimanaKau bilang bergeraklah, aku bergerak kau curigaiKau bilang jangan banyak tingkah, aku diam saja kau waspadai
Kau ini bagaimanaKau suruh aku memegang prinsip, aku memegang prinsip kau tuduh aku kakuKau suruh aku toleran, aku toleran kau bilang aku plin-plan
Aku harus bagaimanaAku kau suruh maju, aku mau maju kau selimpung kakikuKau suruh aku bekerja, aku bekerja kau ganggu aku
Kau ini bagaimanaKau suruh aku taqwa, khotbah keagamaanmu membuatku sakit jiwaKau suruh aku mengikutimu, langkahmu tak jelas arahnya
Aku harus bagaimanaAku kau suruh menghormati hukum, kebijaksanaanmu menyepelekannyaAku kau suruh berdisiplin, kau menyontohkan yang lain
Kau ini bagaimanaKau bilang Tuhan sangat dekat, kau sendiri memanggil-manggilNya dengan pengeras suara setiap saatKau bilang kau suka damai, kau ajak aku setiap hari bertikai
Aku harus bagaimanaAku kau suruh membangun, aku membangun kau merusakkannyaAku kau suruh menabung, aku menabung kau menghabiskannya
Kau ini bagaimanaKau suruh aku menggarap sawah, sawahku kau tanami rumah-rumahKau bilang aku harus punya rumah, aku punya rumah kau meratakannya dengan tanah
Aku harus bagaimanaAku kau larang berjudi, permainan spekulasimu menjadi-jadiAku kau suruh bertanggung jawab, kau sendiri terus berucap Wallahu A’lam Bisshowab
Kau ini bagaimanaKau suruh aku jujur, aku jujur kau tipu akuKau suruh aku sabar, aku sabar kau injak tengkukku
Aku harus bagaimanaAku kau suruh memilihmu sebagai wakilku, sudah ku pilih kau bertindak sendiri semaumuKau bilang kau selalu memikirkanku, aku sapa saja kau merasa terganggu
Kau ini bagaimanaKau bilang bicaralah, aku bicara kau bilang aku ceriwisKau bilang jangan banyak bicara, aku bungkam kau tuduh aku apatis
Aku harus bagaimanaKau bilang kritiklah, aku kritik kau marahKau bilang carikan alternatifnya, aku kasih alternatif kau bilang jangan mendikte saja
Kau ini bagaimanaAku bilang terserah kau, kau tidak mauAku bilang terserah kita, kau tak sukaAku bilang terserah aku, kau memakiku
Kau ini bagaimanaAtau aku harus bagaimana-1987-

KH. Musthofa Bisri atau biasa disapa Gus Mus merupakan salah satu dari sekian banyak  Ulama’ yang kita miliki. Gus adalah sapaan ala masyarakat pesantren kepada seorang putra Kyai. Ya, Gus Mus adalah putra dari KH. Bisri Musthofa (Pondok Pesantren Raudlatuth Thalibin Rembang).


Gus Mus, Kyai lulusan Universitas Al Azhar Cairo ini sekarang sedang disibukkan dengan menjadi pengasuh di Pondok Pesantren Raudlatuth Thalibin Rembang.  Selain dikenal sebagai seorang Kyai, Gus Mus juga dikenal sebagai seorang Budayawan, Penulis produktif, dan Seniman. “Cintamu”, “Ada Apa Dengan Kalian”, “Sajak Atas Nama”, dan “Gelap Berlapis-lapis”, adalah sekian dari banyak puisi karya beliau. Diantara puisi-puisi karya Gus Mus, “Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana” adalah salah satu yang aku sukai. Rangkaian kata Bahasa Indonesia dengan menggunakan tata Bahasa Arab ala Gus Mus yang satu ini memiliki seni yang tinggi. Kritik pedas yang disampaikannya terdengar sangat indah karena dibalut dengan seni. Apalagi alunan musik yang syahdu dan logat khas bacaan Gus Mus yang semakin membuat keindahan puisi ini begitu lengkap.


Selasa, 07 Maret 2017

Pegertian Sastra

Sastra Dalam Pengertian Umum
Sastra (Sanskerta: shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta ‘Sastra’, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar ‘Sas’ yang berarti “instruksi” atau “ajaran” dan ‘Tra’ yang berarti “alat” atau “sarana”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Yang agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.
Sastra dibagi menjadi 2 yaitu Prosa dan Puisi, Prosa adalah karya sastra yang tidak terikat sedangkan Puisi adalah karya sastra yang terikat dengan kaidah dan aturan tertentu. Contoh karya Sastra Puisi yaitu Puisi, Pantun,  dan Syair sedangkan contoh karya sastra Prosa yaitu Novel, Cerita/Cerpen, dan Drama.
Pengertian Sastra Menurut Para Ahli
Mursal Esten (1978 : 9)
Sastra atau Kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia. (dan masyarakat) melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek yang positif terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan).
Semi (1988 : 8 )
Sastra. adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya menggunakan bahasa sebagai mediumnya.
Panuti Sudjiman (1986 : 68)
Sastra sebagai karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi, dan ungkapanya.
Ahmad Badrun (1983 : 16)
Kesusastraan adalah kegiatan seni yang mempergunakan bahasa dan garis simbol-simbol lain sebagai alai, dan bersifat imajinatif.
Eagleton (1988 : 4)
Sastra adalah karya tulisan yang halus (belle letters) adalah karya yang mencatatkan bentuk bahasa. harian dalam berbagai cara dengan bahasa yang dipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjangtipiskan dan diterbalikkan, dijadikan ganjil.
Plato
Sastra adalah hasil peniruan atau gambaran dari kenyataan (mimesis). Sebuah karya sastra harus merupakan peneladanan alam semesta dan sekaligus merupakan model kenyataan. Oleh karena itu, nilai sastra semakin rendah dan jauh dari dunia ide.
Aristoteles
Sastra sebagai kegiatan lainnya melalui agama, ilmu pengetahuan dan filsafat.
Robert Scholes (1992: 1)
Tentu saja, sastra itu sebuah kata, bukan sebuah benda
Sapardi (1979: 1)
Memaparkan bahwa sastra itu adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium. Bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan social.
Taum (1997: 13)
Sastra adalah karya cipta atau fiksi yang bersifat imajinatif” atau “sastra adalah penggunaan bahasa yang indah dan berguna yang menandakan hal-hal lain”
Catatan Penyusun :
Bila ingin membagi (share) tulisan ini atau memposting ulang, tolong cantumkan sumber!
Bila ingin mengetahui buku rujukan tulisan ini, silakan klik link berikut!
Sumber :
https://asemmanis.wordpress.com/2009/10/03/pengertian-sastra-secara-umum-dan-menurut-para-ahli/ 


Puisi Karya Gus Mus - Kau Ini Bagaimana


Kamis, 02 Maret 2017

Perkenalan

Assalamualaikum Wr.Wb

Perkenalan saya Ratna Maulidya. Saya pecinta dan penikmat sastra, tentunya sastra Indonesianya. Bukan hanya sastra Indonesia, tapi saya juga menyukai sastra Sunda dan Inggris.
Saya menyukai puisi, cerpen, dongeng, dan sebagainya. Puisi sudah melekat dengan diri saya, saya menyukai puisi sejak umur 10 tahun ketika masih duduk di.bangku sekolah dasar saya sudah sering menulis dan membaca puisi.
Sekarang saya duduk di bangku SMK. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kota Tasikmalaya.
Saya sering membaca puisi dan menulis puisi sampai sekarang, dan memfokuskan untuk tetap bersama puisi dalam hal tulis menulis.
Itu sedikit tentang saya. Terimakasih

Wassalam